Pengalaman Menulis (Bagian : Perjuangan Menggapai Asa)
Setelah kami
mendapatkan ide dan judul penelitian. Kami memulakan mengembangkan ide bagaimana
proses pengolahan menjadi suatu produk dan menjadi suatu inovasi yang bisa
digunakan oleh banyak orang. Setelah satu bulan melaksanakan pelatihan LPIR. Masing-masing
SMA disuruh untuk meng-submit penelitian mereka untuk dilakukan seleksi
berkas dan kelayakan ide penelitain untuk diajukan ke Provinsi Sumatera Barat.
Menunggu
sekitaran 1 bulan lamanya. Akhirnya pengumuman seleksi berkas. Yap deg-degan
dunk. Dari SMA mana yang akan mewakil Kota Solok dalam LPIR Tahun ini. Pada
tahun sebelumnya yakni tahun 2012 kakak tingkat dari SMA Kamilah yang mengikuti
LPIR tersebut. Sewaktu menuju ke ruangan pembimbing KIR di Sekolah, saya agak
sedikit ragu apakah penelitian saya bisa berguna dan layak untuk diajukan
lomba.
Tibalah waktu
pengumuman peserta. LPIR kali ini diadakan 2 bidang, yakni Bidang Saintek dan
Bidang Humaniora. Alhamdullillah yang mewakili Kota Solok, pada kedua bidang
tersebut adalah tim dari SMA 1 Solok. Perjuangan tidak sia-sia, belajar menulis
dari nol bisa membuahkan hasil.
LPIR Provinsi
Sumatera Barat diadakan di Asrama Embarkasi Haji Padang yang terletak di
Parupuk Tabing, Koto Tangah, Kota Padang. Tim yang berpartisipasi pada lomba
kali ini diikuti oleh 2 Tim dari masing-masing Kota di Provinsi Sumatera Barat.
Penelitian yang disajikan oleh masing-masing tim sangat beragam. Ada yang membuat
alat pendeteksi gempa, alat pengubah asap kendaraan menjadi energi, dampak
penggunaan obat-obatan, tradisi adat dan masih banyak penelitian lainya. Hal ini
membuat saya sangat minder, usut punya usut. Tim-tim tersebut pernah
berpartisipasi pada tahun sebelumnya. Jelas mereka memiliki pengalaman yang lebih
dari saya. Ya kan saya anak baru kemarin baru belajar menulis.
Tibalah hari
penyajian penelitian, masing-masing tim diminta untuk menyajikan inovasi penelitiannya
didepan para juri dalam waktu tidak boleh lebih dari 10 menit. Untungnya tim
kami mampu menyajikan materi kurang dari 10 menit, sehingga sisa waktu bisa
digunakan untuk tanya jawab. Pengalaman awal menyajikan materi sangatlah gugup,
apalagi tangan ini tidak bisa berhenti bergetar sewaktu menerangkan materi. Maklum
persiapan saya cukup singkat dan kurangnya latihan membuat saya sangat gugup.
Pengumuman pun
tiba, masing-masing tim dipersilahkan untuk memasuki aula. Juri kemudian
membacakan hasil dari penilaian mereka. Yap sepertinya kali ini saya gagal,
tapi tak apa-apa namanya juga pengalaman jadi ya wajar-wajar saja. Pengumuman kategori
saintek juara 3 dari kota Pariaman, waduh membuat saya deg-degan. Soalnya penelitian
mereka jauh lebih berat dari saya. Allhamdulillah tim saya berhasil mendapatkan
juara ke 2. Dan juara 1 diraih oleh tim berasal dari Kota Payakumbuh. Walau
tanpa pengalaman, setidaknya kami bisa mempersentasikan penelitian kami dengan
baik.
Ini adalah pengalaman
awal saya mulai menyukai menulis dan melakukan inovasi penelitian. Dan allhamdulillah,
walau kami bukan peringkat atas di LPIR Sumbar. Tapi tim kamilah yang lolos
seleksi OPSI 2013. Kami masih menyajikan penelitian yang sama, namun sedikit
perubahan. Baik dari isi dan proses pembuatan produknya. Sedikit demi sedikit
kemampuan menulis saya bertambah baik, akibat dari banyak revisi dari
pembimbing di SMA.
Pembukaan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia Tahun 2013,
oleh perwakilan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Acara pembukaan diisi oleh Tarian Adat
Di OPSI
(Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia) Tahun 2013. Saya dipertemukan dengan
banyak orang-orang hebat dari seluruh Indonesia. Inovasi penelitian yang mereka
sajikan pun beragam. Kali ini perlombaan dibagi menjadi 3 kategori, yakni Sains
Dasar, Sains Terapan dan Humaniora. Kalau saya di kategori Sains Terapan,
soalnya goal akhir dari penelitian saya dalah penerapan ke masyarakat. Berikut adalah foto-foto dari hasil inovasi penelitian temen-temen dari provinsi lain.
Foto hasil inovasi penelitian dari masing-masing provinsi di Indonesia
Masing-masing
provinsi mempresentasikan inovasi penelitian mereka lewat poster. Kemudian juri-juri
akan mengunjungi stand tersebut. Juri-juri akan menanyakan tujuan dan
manfaat inovasi penelitian. Disini saya menjelaskan bahwa penggunaan dendeng alternatif
bisa dijadikan sebagai alternatif lain sebagai pengganti daging. Dan baiknya
dendeng ini bisa dimakan oleh siapa saja, apa lagi orang-orang vegetarian dengan
nilai gizi yang lebih baik tentunya.
Ini adalah booth penelitian dari Provinsi Sumatera Barat
Setelah dilakukan
penjurian, kemudian juri akan mengumumkan 10 tim dari masing-masing kategori
untuk diseleksi dan ditentukan penelitian mana yang sangat inovatif dan layak
dijadikan juaranya. Alhamdulillah tim saya berhasil masuk dalam 10 besar
tersebut. Dan keesokan harinya dilakukan presentasi dengan menggunakan slide
penelitian dengan dilihat oleh juri-juri yang jumlahnya cukup banyak dari
jumlah sebelumnya. Dan masing-masing juri berasal dari berbagai universitas
ternama di Indonesia, seperti UI, ITB, ITI dan IPB.
Foto bersama Pembimbing SMA (kiri), Dewan juri dari UI (tengah), dan
Saya sendiri (kanan)
Kemudian saya
dengan rekan satu tim melakukan presentasi didepan Dewan Juri tentang inovasi
penelitian kami. Kami mempresentasikan arti penting inovasi kami. Bahwa makanan
tradisional harus tetap ada keberadaanya, walau harga kebutuhan bahan dasarnya menjadi
lebih mahal. Oleh hal tersebut kami melakukan sebuah inovasi membuat makanan
tersebut dari bahan dasar yang berbeda namun memiliki nilai gizi yang lebih
baik. Sehingga siapa saja yang menikmatinya mendapatkan cita rasa yang khas dan
menjadi lebih sehat.
Setelah dilakukan
penjurian yang cukup panjang. Berdasarkan hasil perhitungan dari dewan juri. Akhirnya
tim kami berhasil mendapatkan mendali perunggu diajang OPSI 2013 tersebut. Banyak
pengalaman yang saya dapatkan selama mengikuti ajang tersebut. Dari mendapatkan
teman baru dan mendapatkan ilmu-ilmu baru, yang jarang didapat di bangku sekolah. Setiap perjuangan yang kalian mulai, jika kalian lakukan dan tuntaskan
sampai akhir, akan membuahkan hasil yang lebih baik. Sesuai dengan porsi
kemampuan yang telah kita lakukan.
Komentar
Posting Komentar