GAGAL PTN, BUKAN AKHIR SEGALANYA (PART 1)


Halo semua, kali ini saya akan sedikit berbagi cerita tentang pengalaman saya sewaktu SMA dulu. SNMPTN adalah sebuah jalur penerimaan Mahasiswa Baru melalui jalur undangan, dengan cara memasukan nilai rapor dan prestasi akdemik dan non akademik yang pernah diraih selama SMA. Setiap siswa pasti mendambakan masuk ke perguruaan tinggi dan jurusan impianya. Terutama saya yang sangat ingin sekali masuk Fakultas Kedokteran di Universitas Andalas, Padang.
Tiba lah saat memasukan data-data isian ke website SNPMTN, rasa gugup pasti ada. Apa lagi jurusan yang dipilih adalah jurusan yang cukup banyak peminatnya terutama di SMA sendiri. Dengan harapan bahwa bisa lolos jalur undangan tersebut. Dan lokasinya yang lumayan dekat dengan rumah saya, sehingga tidak perlu jauh-jauh merantau ke luar pulau segala. Tibalah saat pengumuman SNMPTN tersebut. Saya membuka laman tersebut dengan rasa gugup yang membuat jantung berdebar-debar. Namun takdir berkata lain, pada laman tersebut muncul kata-kata “Maaf anda belum lulus” dengan warna merah. Yap disaat itulah saya merasa sangat down, Menjadi orang yang terlalu PD itu tidak lah baik sobat. Sebaik-baiknya orang adalah orang yang mengetahui takaran kemampuanya.
Kemudian saya mulai melakukan persiapan untuk mengikuti SBMPTN, saya mengikuti bimbel di Padang. Karena di Solok sendiri waktu itu belum ada tempat bimbel intensif untuk persiapan SBMPTN. Untuk SBMPTN ini saya rasa persiapan saya tidak lah matang dan masih malas-malasan. Ini merupakan sikap yang tidak baik untuk ditiru. Selama bimbel saya cukup PD dengan hasil-hasil try out yang saya dapat. Setidaknya pilihan ke 2 setiap try out bisa saya capai. Tibalah saat ujian SBPMTN, saya cukup PD untuk ujian ini. Saya mengisi setiap nomor yang ada, walau ragu-ragu saya tetap untuk mengisinya. Pada ujian kali ini saya mengabaikan aturan jika benar +4 dan jika salah -1. Yang penting diisi aja. Karena merasa percaya diri sekali, kali ini saya merasa bisa lolos pilihan 1 atau 2 di universitas yang saya idamkan.
Tibalah di pengumuman SBMPTN, kali ini saya sangat percaya diri untuk membuka pengumuman tersebut. Kali ini saya sangat yakin bahwa saya bisa lolos. Kemudian saya masukan no ujian saya. Yah.. lagi-lagi dan lagi, saya mendapati kata yang sangat menyakitkan yaitu “Maaf anda belum lulus” padahal pilihan ketiga saya adalah pilihan dengan nilai passing grade yang kecil. Namun tetap saja saya tidak lulus. Disini saya merasa sangat down sekali, tak tau lagi harus bagaimana saya merasa adalah orang yang paling gagal. Disini peran orang tua sangat dibutuhkan, orang tua saya selalu menyemangati saya bahwa mukin bukan disana rejekinya, mukin ada tempat lain yang bener pas untuk kapastiasmu. Disaat itu saya tidak terlalu percaya akan hal tersebut, karena saya sudah terlalu larut dalam rasa kegagalan itu.
Saya sempat berpikir apakah saya akan gap year aja atau mengambil swasta. Disini saya sangat bimbang. Saya sudah putus asa dengan semuanya, melihat teman-teman yang sudah keterima di universitas impianya, membuat hati ini terasa sangat terpukul. Mencoba ikhlas dalam menghadapi semua ini. Kemudian pada hari jum’at, saya main ke toko papa. Disana papa menyodorkan sebuah koran berisikan infomasi tentang penerimaan mahasiswa baru di Seluruh Politeknik Negri di Indonesia. Saya sangat bingung disini, yap saya ga begitu suka dengan teknik, apalagi saya ga terlalu bisa mata kuliah matematika apa lagi fisika yang menjadi dasar teknik itu sendiri. Dan dengar-dengar dari kaka tingkat sewaktu SMA kalo kuliah di Fakultas Teknik itu susah dan lama lulusnya, membuat saya semakin ngeri untuk mengikuti tes tersebut.
Tapi mau bagaimana lagi, kondisi saya yang telah gagal masuk universitas impian saya. Mau ga mau saya mengikuti saran papa tersebut. Dalam penentuan jurusan saya sangat bingung disini, saya berdiskusi dengan papa, mama dan kakak masalah jurusan dan politeknik mana yang akan dipilih. Untuk pilihan pertama saya memilih wilayah Jawa mendaftar Politeknik Negri Bandung dengan jurusan Konversi Energi dan untuk di wilayah Sumateranya saya memilih Politeknik Negri Padang dengan jurusan Teknik Listrik. Dan saya memilih ujian di Padang karena cukup dekat dengan Solok.
Tibalah waktu ujian dimulai, saya sangat enjoy mengerjakan soal-soal ujian ini. Saya menanamkan prinsip, jangan terlalu percaya diri jalani saja dan kerjakan, karena sudah belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Pada waktu pengumuman pun saya dibantu kakak untuk membuka pengumuman tersebut, dan akhirnya saya diterima di universitas negri. Saya lolos di wilayah Sumatera yakni Politeknik Negri Padang dengan pilihan pertama adalah Teknik Listrik. Walaupun sempat gagal di jalur penerimaan sebelumnya, akhirnya saya bisa lolos juga. Dalam hal ini saya ingin berpesan keteman-teman sekalian, peran keluarga sangat penting dalam membentuk karakter kita, sepintar apapun kalian. Tanpa ada pembelajaran karakter dari keluarga akan menjadi sia-sia. Dan ibadah juga sangat penting, walau saya gagal justru itu adalah cara Tuhan untuk mendekatkan saya kepada-Nya. Selama saya dalam masa-masa down ini saya terus berdoa dan beribadah, serta saya mengintropeksi diri saya. Mukin selama ini ada kesalahan yang saya buat, atau bahkan saya sudah jarang melaksanakan ibadah. Jadi, buat teman-teman yang saat ini merasa gagal, teruslah berjuang dan cobalah untuk memperbaiki diri kalian. Mukin kamu membutuhkan usaha yang ekstra untuk mendapatkan hasil  yang lebih baik.

Foto Mahasiswa Baru Angkatan 2014 Politeknik Negri Padang


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemodelan Air Tanah Menggunakan Software Visual Modflow

Pengendapan Batubara

Air Asam Tambang (AAT)